Minggu, 02 September 2012

Menentukan Rumus Bangun Datar dengan Memanfaatkan Bangun datar Lain



B A B  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Karena itu mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar (SD) bahkan TK untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,  serta kemampuan bekerjasama yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelolah, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Penguasaan dasar-dasar matematika yang kuat sangat diperlukan oleh siswa utamanya konsep-konsep dasar matematika, sebab jika konsep matematika yang diberikan kurang tepat dan diterima oleh siswa, maka sangat sulit mengubah pengertian tersebut. Sehingga pembelajaran matematika pada jenjang SD haruslah menjadi fondasi yang kuat bagi siswa utamanya penanaman konsep-konsep dasar matematika berdasarkan karakteristik matematika itu sendiri. Hal ini dapat diumpamakan seperti sebuah bangunan. Apabila fondasi dari bangunan tersebut kuat InsyaAllah bangunan tersebut akan berdiri dengan kokoh. Sebaliknya, jika fondasi dari bangunan tersebut tidak kuat maka bangunan tersebut tidak akan berdiri dengan kokoh.
Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran matematika, siswa banyak mengeluhkan soal pelajaran matematika. Celakanya, kalau keadaan ini terus berlanjut hingga ke jenjang pendidikan berikutnya, maka sepanjang masa pendidikan mereka menganggap matematika menjadi pelajaran yang paling menyeramkan dan sangat sulit untuk dimengerti.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Perbaikan-perbaikan dapat dilakukan oleh pihak guru dan sekolah baik pada aspek proses pembelajaran, maupun pada aspek evaluasi yang diterapkannya. Oleh karena itu, diperlukan metode-metode yang tepat guna meningkatkan penguasaan bahan ajar.
Rendahnya hasil belajar matematika siswa disebabkan oleh kurangnya pemahaman konsep matematika itu sendiri. Siswa dituntut untuk selalu menghafalkan setiap rumus yang akan digunakan dalam pembelajaran tanpa tahu cara mendapatkan rumus tersebut. Sehingga menyebabkan siswa menjadi lupa dan bahkan tidak mengerti dengan rumus yang ada.
Pada materi bangun datar, siswa sulit mengingat rumus luas bangun datar lainnya bahkan sulit menghitung luas daerah tertentu yang merupakan gabungan dari beberapa bangun datar. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pengetahuan guru tentang cara mendapatkan rumus tersebut. Tentu saja berdampak negatif pada pembelajaran di kelas, di mana siswa hanya diberikan rumus untuk dihafal tanpa tahu bagaimana cara mendapatkan rumus tersebut. Oleh karena itu, maka kami menganggap perlu untuk membahas materi bangun datar,  khususnya menentukan rumus bangun datar dengan memanfaatkan rumus bangun datar lain dan menghitung luas bangun (daerah) tertntu”.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana cara menentukan rumus bangun datar dengan memanfaatkan rumus bangun datar lain dan menghitung luas daerah tertentu?”.

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam  makalah ini adalah: “Untuk mengetahui cara menentukan rumus bangun datar dengan memanfaatkan rumus bangun datar lain dan menghitung luas daerah tertentu”.
D.    Manfaat
Manfaat  makalah ini, yaitu:
1.    Menambah wawasan sehingga dapat memperkaya ide-ide konsep matematika.
2.    Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menambah wawasan utamanya tentang luas daerah bangun datar.
3.    Sebagai salah satu acuan bagi guru utamanya guru SD dalam  penanaman konsep luas daerah bangun datar.
4.    Sebagai sumber belajar bagi siswa dan memudahkan dalam penanaman konsep luas daerah bangun datar.
5.    Sebagai Intelectual Exercise bagi kami

E.     Batasan Masalah
Pada tulisan ini, pembahasan akan difokuskan pada menentukan luas bangun datar dengan memanfaatkan rumus luas daerah bangun datar lainnya. Yang kami maksudkan daerah tertentu adalah suatu daerah yang mana terbentuk dari beberapa bangun datar.



BAB  II
LANDASAN TEORI

A.    Bangun Datar
Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung (Imam Roji, 1997).
Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua demensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal (Julius Hambali, Siskandar, dan Mohamad Rohmad, 1996)
Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun datar merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung. Berikut ini kami  memaparkan beberapa jenis-jenis  bangun datar di ataranya adalah terdiri dari bangun datar segi empat (persegi pangang, pesegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang serta trapesium) dan bangun datar segitiga. Berdasarkan pernyataan di atas bahwa bangun datar adalah bagian dari bdang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung, maka kami juga menyertakan lingkara sebagai bagian dari bangun datar.
v  Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segiempat yang sisinya berhadapan sejajar dan sama panjang, serta keempat sudutnya siku-siku.
Sifat-sifat persegi panjang
a)      Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
b)      Setiap sudutnya siku-siku.
c)      Mempunyai duah buah diagonal yang sama panjang dan saling berpotongan dititik pusat persegi panjang. Titik tersebut membagi diagonal sama panjang.
d)     Mempunyai dua sumbu simetri  yaitu sumbu Vertikal dan Horisontal.

v  Persegi
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat bangun datar yang berbentuk persegi panjang, tetapi panjang sisinya sama, bangu ini disebut persegi. Jadi persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang.
Sifat-sifat persegi
a)      Semua sisinya sama panjang dan sisi yang berhadapan sejajar.
b)      Setiap sudutnya siku-siku
c)      Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang, berpotongan ditengah-tengah, dan membentuk sudut siku-siku.
d)     Setiap sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya
e)      Memiliki empat sumbu simetri

v  Segitiga
Segitiga adalah bidang datar yang dibatasi oleh tiga garis lurus dan membentuk tiga sudut.segitiga dibagi menjadi tiga jenis segitiga  berdasarkan panjang sisinya dan besar sudutnya yaitu:
ü  segitiga sama kaki adalah sebuah segitiga yang kedua sisinya mempunyai panjang yang sama. Dimana segitiga sama kaki berasal dari dua buah segitiga  siku-siku kongruen yang diletakkan berimpitan pada sisi siku-siku yang sama panjang
ü  segitiga sama sisi  adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang
ü  segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang

v  Jajargenjang
Jajargenjang adalah segiempat dengan kekhususan yaitu sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
Sifat-sifat jajargenjang adalah
a)      Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
b)      Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
c)      Mempunyai duah buah diagonal yang berpotongan disatu titik dan saling membagi dua sama besar.
d)     Mempunyai simetri putar tingkat dua dan tidak memiliki simetri lipat.

v Trapesium
Trapesium adalah sutu bangun dua demensi segiempat yang mempunyai dua sisi yang sejajar namun panjangnya tidak sama. Trapesium dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
ü  trapesium sama kaki adalah trapesium yang kedua kakinya (sisi) sama panjag.
ü  trapesium sama siku-siku adalah trapesium yang memilki sudut siku-siku
ü  trapesium sembarang adalah trapesium yang semua sisinya tidak sama panjang dan bukan siku-siku.
Sifat-sifat trapesium  adalah :
a)         terdapat dua pasangan sudut yang berdekatan sama besar.
b)        Dalam trapesium sama kaki terdapat  diagonal-diagonal yang sama panjang.

v   Belah Ketupat
Belah ketupat adalah bangun datar yang dibentuk dari segitiga sama kaki dan bayangannya, dengan alas sebagai sumbu cermin. Atau Belah ketupat adalah sebuah segi empat yang diperoleh dengan  mempertemukan alas dua buah segitiga  sama kaki yang kongruen
Sifat-sifat belah ketupat adalah :
a)      Semuah sisinya sama panjang
b)      Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
c)      Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan saling tegak lurus
d)     Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu simetri.

v  Layang-layang
Laying-layang merupakan segi empat yang dibentuk oleh dua segitiga sama kaki asalnya sama panjang dan berhimpit.
Sifat-sifat laying-layang adalah :
a)      Pada layang-layang terdapat dua pasang sisi yang sama panjang
b)      Pada layang-layang terdapat sepasang sudut berhadapan yang sama besar.
c)      Pada layang-layang terdapat satu sumbu simetri yang mrupakan diagonal terpanjanag.
d)     Pada layang-layang salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal lainya secara tegak lurus.
v  Lingkaran
     Dalam geometri Euclides, sebuah lingkaran adalah himpunan semua titik pada bidang dalam jarak tertentu, yang disebut jari-jari, dari suatu titik tertentu, yang disebut pusat.  Lingkaran adalah contoh dari kurva tertutup sederhana, yang membagi bidang menjadi bagian dalam dan bagian luar.


BAB III
PEMBAHASAN


A.    Menentukan rumus luas daerah bangun datar dengan memanfaatkan rumus luas daerah bangun datar lain.
    Dalam pembahasan ini kami akan mencoba menerapkan beberapa rumus luas daerah bangun datar  dengan memanfaatkan rumus luas daerah bangun datar lain. Yang menjadi permulaan dari pemanfaatan rumus luas daerah bangun datar di mulai dari rumus yang diketahui terlebih dahulu yaitu rumus luas darah persegi.
ü Rumus Luas Daerah persegi

                           Sebuah persegi dengan panjang sisi adalah s,  dan luasnya adalah L, maka luas daerah  
                           persegi adalah:   L =  s × s
       ü  Rumus Luas persegi panjang
  

p

Sebuah persegipanjang dengan panjang adalah p,  lebar adalah , dan luasnya adalah L, maka luas daerah persegipanjang adalah:                     
                                                                                    L =  p ×
Perseg panjang adalah suatu segi empat yang hamper mirip dengan persegi, yang menjadi perpedaanya persegi panjang memiliki panjang dan lebar.
Dimana rumus:
Luas persegi panjang = luas persegi
= sisi   x  sisi
=  panjang x lebar
Atau:
Sebuah persegi panjang merupakan gabungan dari dua buah segitiga siku-siku seperti tampak pada gambar berikut ini :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar